id
Libros
Haris Priyatna

Seteru 1 Guru

Surabaya, awal tahun 1900-an, di Jalan Peneleh Gang VII ada sebuah rumah yang dihuni sejumlah anak muda pembentuk sejarah bangsa ini. Rumah itu menjadi saksi bagaimana H.O.S Tjokroaminoto, sang Raja Jawa Tanpa Mahkota, menggembleng anak-anak kosnya dalam perjuangan melawan penjajahan. Para muridnya itu adalah Soekarno, Musso, dan Kartosoewirjo. Dari Tjokroaminoto, ketiganya belajar tentang kemerdekaan, kebebasan, dan ideologi dalam berbangsa. Ketiganya bersahabat dan saling mendukung.
Namun, sejarah berkata lain. Ketiga murid kesayangan Tjokroaminoto ini harus berpisah jalan. Mereka menempuh jalan sesuai kata hati masing-masing. Sebuah persimpangan yang akhirnya membawa mereka kembali dalam sebuah pertemuan berdarah. Perselisihan paham yang membuat sahabat harus saling menumpas.
Seteru 1 Guru, novel tentang pergulatan sejarah anak bangsa, Soekarno, Musso, dan Kartosoewirjo. Tentang bagaimana ketiga sahabat satu perguruan itu harus berpisah jalan demi keyakinan yang berbeda. Tentang bagaimana sebuah bangsa merdeka harus dibangun dengan darah dan air mata.
«Novel Seteru 1 Guru ini patut dibaca sebagai kunci pembuka ke arah penziarahan sejarah bangsa.»
-Yudi Latif, cendekiawan
[Mizan, Qanita, Soekarno, Musso, Kartosoewirjo, Novel, Sejarah, Indonesia]
188 páginas impresas
Propietario de los derechos de autor
Mizan
¿Ya lo leíste? ¿Qué te pareció?
👍👎

Opiniones

  • Sya Naimcompartió su opiniónhace 8 años
    💡He aprendido mucho
    🎯Justo en el blanco
    🚀Adictivo

    Qreenn...

  • Ardhita Sekarcompartió su opiniónhace 8 años
    💡He aprendido mucho

    Keren

  • b1898595652compartió su opiniónhace 8 años
    💧Prepárate para llorar

    Jangan. Baru mau baca

Citas

  • Linda Wellikincompartió una citahace 8 años
    Manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka, tetapi di mana-mana dia dirantai. Mereka yang memandang dirinya sebagai tuan dari orang lain sesungguhnya adalah budak yang lebih hina daripada para budak itu
  • Linda Wellikincompartió una citahace 8 años
    Dan ingat, seperti yang dikatakan oleh Ernest Renan dan Otto Bauer, bahwa nasionalisme itu ialah suatu iktikad, suatu keinsafan rakyat bahwa mereka adalah satu golongan, satu bangsa
  • Andriarianicompartió una citahace 8 años
    Shalat Taubat itu memang harus terus-menerus dikerjakan untuk membersihkan diri karena manusia adalah tempatnya salah.

En las estanterías

fb2epub
Arrastra y suelta tus archivos (no más de 5 por vez)